Penting, Jangan Lupa Merumuskan Jati Diri!

Jati Diri – beberapa hari lalu saya sudah menuliskan tentang “Merenungkan, Mencari dan Menemukan Jati Diri”.

Pada kesempatan kali ini saya akan menuliskan tentang “Merumuskan Jati Diri”.

Jati diri dapat diartikan sebagai identitas diri.

Sangat penting bagi kita untuk merumuskan jati diri kita, karena dengan memiliki jati diri atau identitas diri inilah kita akan mudah dikenal oleh orang lain.

Mari kita lihat contohnya…

Bila saya bertanya kepada Anda “Siapakah tokoh paling berpengaruh dalam kemerdekaan Indonesia?”

Mungkin pikiran Anda akan tertuju pada dua sosok ini “Soekarno dan Hatta”. Kita telah memberikan identitas diri kepada mereka sebagai seorang plokamator.

Meskipun tidak begitu adanya karena banyak tokoh-tokoh lain yang juga sangat berperan dan berpengaruh terhadap kemerdekaan Indonesia.

Selanjutnya saya bertanya lagi kepada Anda “Siapakah motivator nasional yang telah banyak memberikan nasihat kepada Anda melalui kata-kata?”

Mungkin kebanyakan Anda akan tertuju pada sosok “Mario Teguh”.

Hal serupa juga sama bila saya bertanya “Siapakah ustadz yang terkenal dengan bisnis dan ilmu sedekahnnya?”

Pikiran Anda mungkin akan tertuju pada Ust. Yusuf Mansur.

Nah yang terakhir “Siapakah orang yang paling bagus dan inspiratif tulisannya?”

Mungkin pikiran Anda akan tertuju pada saya , Heru Satria. Hehehe…. Bercanda…

Saya masih belajar menulis dan bercita-cita ingin menjadi penulis.

Beberapa pertanyaan diatas adalah contoh bagaimana kita memberikan identitas diri pada seseorang. Meskipun jawaban yang saya sajikan belum tentu sama dengan jawaban Anda.

Namun intinya sama, sosok dibalik jawaban Anda itulah orang-orang yang telah memiliki indentitas dirinya masing-masing, entah itu karena diri mereka yang membentuk atau karena diri Anda sendiri yang memberikan identitas pada mereka.

Bagaimana identitas diri itu bisa dibentuk?

Sepanjang pengamatan saya identitas diri dapat dibentuk dari dalam dan dari luar diri kita.

Kuncinya ada pada konsistensi yang kita lakukan, bagaimana orang lain memperkenalkan kita dan bagaimana kita memperkenalkan diri?

Kebiasaan kita seringkali dijadikan patokan oleh orang lain untuk mengenal siapa diri kita.

Lihatlah, kebiasaan Presiden Jokowi yang suka blusukan.

Karena kebiasaan beliau ini akhirnya masyarakat memberikan identitas pada beliau sebagai Presiden yang merakyat dan rendah hati karena begitu dekat dengan rakyat.

Perlu menjadi catatan, tulisan ini tidak mengandung unsur politik atau semacamnya. Saya hanya ingin memberikan contoh saja kepada Anda.

Selanjutnya, cobalah tanyakan pada diri Anda? Siapakah Anda dimata orang lain dan seperti apakah Anda memperkenalkan diri Anda pada orang lain?

Apakah Anda orang yang biasa saja tanpa ada identitas tertentu yang melekat pada diri Anda atau Anda adalah orang dengan identitas tertentu yang sangat kuat dan berpengaruh pada orang-orang di sekitar Anda.

Dari beberapa contoh yang saya sebutkan diatas tadi dapat kita lihat bahwa kebanyakan mereka yang sukses adalah mereka yang memiliki identitas diri.

Kebanyakan mereka yang berpengaruh adalah mereka yang memiliki identitas diri.

Kebanyakan mereka yang menjadi pemimpin adalah mereka yang memiliki identitas diri.

Bukankah Nabi Muhammad SAW juga sosok yang memiliki identitas diri sebagai seorang Al Amin yaitu “yang terpercaya”?

Untuk itu, bila Anda ingin bermanfaat untuk orang lain, bila Anda ingin memberikan nilai pada orang lain, bila Anda ingin menjadi pemain untuk mewujudkan kehidupan peradapan manusia yang lebih baik, segera rumuskan jati diri Anda.

Menemukan dan Merumuskan Jati Diri
Sumber gambar: FreeDigitalPhotos.net - Photo by khunaspix

Lalu, pertanyaannya bagaimana Anda dapat merumuskan jati diri Anda?

Pertama: Renungkan!

Renungkanlah visi misi Anda. Bila Anda belum memiliki visi misi hidup, segera buat visi misi Anda, buat pula tujuan Anda, visualisasikan dan rencanakan.

Jangan lupa pula untuk merenungkan untuk apa Anda diciptakan di dunia. Untuk main-main saja atau dengan membawa misi tertentu?

Kedua: Cari yang Terbaik!

Dari sekian banyak visi, misi, dan tujuan hidup Anda. Cari mana yang sesuai dengan diri Anda, mana yang paling Anda inginkan.

Pilihlah identitas diri yang positif. Jangan sampai kita keliru mencari hingga menemukan bahwa identitas yang melekat pada diri kita adalah identitas diri yang negatif.

Ketiga: Tentukan!

Tentukan identitas diri Anda, sebagai contoh “Saya adalah seorang yang penuh semangat, selalu berusaha meningkatkan iman dan suka dengan kebaikan”.

Jangan lupa visualisasikan terus identitas diri Anda. Hal ini penting untuk membentuk kebiasaan hidup Anda.

Bila Anda memberikan identitas diri sebagai seorang yang penuh semangat, maka dengan memvisualisasikan diri Anda sebagai orang yang penuh semangat Anda akan benar-benar semangat.

Keempat: Perkenalkan diri Anda Sebagaimana yang Anda Inginkan dan Tunggu Bagaimana orang mengenal Anda.

Nah, yang terakhir adalah kenalkan diri Anda pada orang lain sebagaimana Anda ingin dikenal.

Perlu menjadi catatan, adakalanya orang lain akan meberikan identitas dengan sendirinya kepada diri kita dengan melihat kebiasaan kita.

Oleh sebab itu, selain memperkenalkan diri “inilah saya” tunggulah bagaimana orang-orang mengenal Anda.

Bila orang lain mengenal Anda secara positif pertahankan dan tingkatkan, bila orang lain memandang Anda secara negatif jadikan koreksi dan perbaiki.

Ingat pula, kita tidak harus menuruti semua pandangan orang, yang perlu kita turuti adalah bagaimana diri kita ingin menjadi dan bagaimana keyakinan kita kepada-Nya.

Nah, demikian tadi beberapa hal yang semoga dapat bermanfaat bagi Anda untuk merumuskan jati diri Anda.

Ada banyak sekali cara yang dapat Anda lakukan untuk merumuskan jati diri. Silahkan lakukan dengan cara-cara yang cocok untuk Anda.

Yang penting, jangan sampai Anda tidak memiliki jati diri.

Nah, “SEKARANG, SIAPAKAH JATI DIRI ANDA?”

Silahkan share bila tulisan singkat ini bermanfaat…
Heru Satria
Heru Satria Menjadi Blogger sejak 2009. Saat ini sedang fokus mengembangkan minat dibidang bisnis dan digital marketing.