Adakalanya Menyontek Itu Perlu

Gak bener ini artikel, masak ngajarin menyontek? Tapi sebelum saya menjelaskan secara panjang lebar kali tinggi mengenai menyontek yang saya maksud, saya ingin bertanya pada sobat terlebih dahulu. Menurut sobat mana yang benar antara penulisan kata "menyontek" atau "mencontek" ?

Jadi, ceritanya dulu saat masih kuliah dosen Bahasa Indonesia saya bertanya, mana yang benar "menyontek" apa mencontek? Beberapa teman saya bingung, yang lain PD dengan jawaban "mencontek" sebagian kecil lagi menjawab "menyontek".

Usut punya usut ternyata tulisan baku untuk kata ini adalah "menyontek". Termasuk kata "bergantung" atau "tergantung". Dulu saya selalu menggunakan kata tergantung untuk menyatakan suatu hal, misal kalimat "tergantung permasalahannya". Namun, ternyata penggunaan kata itu kurang tepat, karena yang benar adalah "bergantung permasalahannya". Sementara kata tergantung akan tepat apabila digunakan pada kalimat semisal "tergantung di pohon" dan lain sebagainya. Hehehe...

Ini tadi hanya selingan saja hitung-hitung untuk nambah pengetahuan kita. Namun, meskipun diawal saya membahas mana yang benar, mana yang salah, mana yang baku dan mana yang tidak baku dalam bahasa Indonesia, namun tulisan ini tidak akan saya tulis secara baku kok. Jadi tenang saja...

Oke, mari kita kembali ke pokok permasalahan kita yaitu "menyontek"

Menyontek bisa menjadi masalah namun juga bisa menjadi solusi. Ketika apa menyontek bisa jadi masalah? Misal anak-anak di sekolah kalau menyontek itu berarti adalah masalah. Benar bukan? Tapi kan itu merupakan bagian dari pada solusi? Solusi bagi anak yang tidak bisa mengerjakan soal ujian disekolah berarti dia harus menyontek. Begini, lebih baik kalian ngobrol sama tembok aja deh dari pada sama gue... hehehe...

Kalian yang sering baca-baca buku motivasi pasti tidak asing dengan istilah ATM. Kalau masih asing saya jelasin lagi aja lah....

ATM disini bukan Anjungan Tunai Mandiri, namun kependekan dari Amati, Tiru, dan Modifikasi. Konon katanya orang-orang Jepang bisa seperti sekarang, kreatif, industrinya maju, dan negara nya maju karena mereka melakukan tiga hal tadi "Amati, kemudian mereka meniru dan memodifikasi". Habis ini akan kita pretelin satu-satu.

AMATI

Amati apa yang dilakukan orang-orang yang berhasil mauapun gagal dalam menjalankan bisnis atau karirnya, amati keunggulan dan kekuranganproduk A, B, C dan D dibandingkan dengan produk lainnya. Amati kelebihan
dan kekurangangan an kepimpinan dari pemimpin A, B, C dan lainnya. Amati pola hidup Anda dibandingkan dengan pola hidup orang yang lebih sukses daripada Anda. Amati...Amati...dan Amatilah semua yang bisa Anda amati.

Nah, misal saya pengen membuka sebuah bisnis dan menginginkan bisnis saya berhasil dikemudian hari. Yang perlu saya lakukan adalah mengamati orang-orang yang telah menjalankan bisnis serupa dengan bisnis yang akan saya jalankan. Kalau perlu saya mencari mentor, guru yang kemudian mau mengajarkan ilmu bisnisnya kepada saya. Dengan menjadikan pebisnis yang sudah sukses tadi sebagai role model untuk kita belajar dan menjadikan dia sebagai mentor bisnis kita, kita akan semakin mudah melakukan pengamatan, bak seorang detektif yang hendak melakukan serangkaian kegiatan untuk mengungkap sebuah fakta tersembunyi di balik sebuah misteri. Hehehe....

Lalu, apa yang harus Anda amati? Amatilah semua tentang dia (mentor kita tadi) dari mulai gaya hidupnya, visi misinya, pola pikirnya, kekurangannya, kegagalannya sampai bagaimana akhirnya dia bisa sukses menjalankan bisnisya. Kalau perlu cari juga mentor yang pernah gagal, karena akan sangat membantu kita juga untuk melihat pola-pola pengusaha dan bagaimana kita harus bertahan untuk menghadapi semua kemungkinan.

Anda juga perlu mengamati diri sendiri, mengati kekurang dan kelebihan Anda, kelemahan dan kekuatan Anda. Pokoknya amati semua yang bisa Anda amati. Ingat jangan hanya mengamati sisi positifnya saja namun juga amati sisi negatifnya.

TIRU dan MODIFIKASI

Tirulah semua hal positif yang ada dalam diri orang yang Anda amati, spiritualnya, dan lain sebagainya. Ingatlah dan jadikan sebagai pelajaran semua hal yang menjadi sabab musabab kegagalan Anda dari pola hidup Anda, visi misi Anda dan pola pikir Anda. Tirulah sambil melakukan modifikasi, memperbaiki yang kurang, menambahi dan  menyempurnakan. Melakukan modifikasi sebenarnya adalah upaya menyesuaikan dengan keadaan kita, karena beda orang beda keadaan, beda masa beda keadaan dan benda lingkungan beda keadaan namun memiliki kencederungan yang hampir serupa.

Nah, sekarang saatnya Anda untuk melakukan ATM  - Amati, Tiru dan Modifikasi
Semoga bermanfaat...

Heru Satria
Heru Satria Menjadi Blogger sejak 2009. Saat ini sedang fokus mengembangkan minat dibidang bisnis dan digital marketing.